Artikel ini telah tayang di Tribun Medan.comdengan judul Suami Nyengir Sambil Jalan-jalan Bawa Kepala Istrinya, Publik Iran Marah dan Tuntut Reformasi Hukum,
Seorang pria Iran berjalan-jalan sambil membawa penggalan kepala istrinya yang nyawanya ia cabut dengan alasan 'pembunuhan demi kehormatan'.
Daily Mail melaporkan Selasa (8/2/2022) bahwa, pria yang tidak disebutkan namanya itu memenggal istrinya, Mona Heydari, di kota barat daya Ahvaz pada hari Sabtu, lalu membawa kepalanya yang terpenggal berjalan-jalan.
Istri muda berusia 17 tahun itu diketahui telah melarikan diri ke Turki setelah keluarganya mengetahui bahwa dia berselingkuh.
Kemudian dia dilacak ke negara itu dan dibawa kembali ke Iran oleh ayah dan suaminya pada minggu ini, menurut laporan media lokal.
Mona Heydari baru berusia 12 tahun ketika dia menikah dengan pria yang juga sepupunya itu. - Perempuan malang itu memiliki seorang putra berusia tiga tahun pada saat dia dibunuh.
Polisi telah menangkap suami dan saudara laki-lakinya dengan tuduhan membunuh Mona sebagai pembalasan atas perzinahan dan meninggalkan keluarga. Polisi tidak mengungkap nama-nama pria tersebut.
Sebuah rekaman menunjukkan sang suami menyeringai ketika dia memegang pisau di satu tangan dan membawa penggalan kepala istrinya di tangan yang lain.
Di Iran, usia legal untuk menikah adalah 13 tahun.
Publik Iran terkejut dan marah atas pembunuhan Mona Heydari. Di media sosial, banyak yang menuntut reformasi sosial dan hukum.
Artikel ini telah tayang di Tribun medan.com dengan judul Suami Nyengir Sambil Jalan-jalan Bawa Kepala Istrinya, Publik Iran Marah dan Tuntut Reformasi Hukum,
"Seorang manusia dipenggal, kepalanya ditampilkan di jalan-jalan dan pembunuhnya bangga," kata harian reformis Sazandegi.
'Bagaimana kita bisa menerima tragedi seperti itu? Kita harus bertindak agar femisida tidak terjadi lagi.'
Pengacara Ali Mojtahedzadeh, di koran reformis Shargh, menyalahkan 'celah hukum' karena 'membuka jalan bagi pembunuhan demi kehormatan'.
Anggota parlemen Elham Nadaf mengatakan kepada kantor berita ILNA: 'Sayangnya, kami menyaksikan insiden seperti itu karena tidak ada tindakan nyata untuk memastikan penerapan undang-undang untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.'
Kantor berita semi-resmi ILNA mengutip petugas polisi Kolonel Sohrab Hosseinnejad yang mengatakan kedua 'terdakwa telah mengaku melakukan pembunuhan saat penyelidikan polisi dan diserahkan ke otoritas kehakiman'.
Media lokal mengatakan polisi tidak merinci lebih lanjut tentang pembunuhan itu atau siapa yang merekam video mengerikan dari suami yang membawa kepala istrinya.
Menurut media lokal, pembunuhan Mona diyakini oleh keluarganya sebagai 'pembunuhan demi kehormatan'. Ini adalah pembunuhan seorang kerabat yang dianggap telah membawa aib pada keluarga.
Hukum Syariah mengatakan bahwa hanya 'pemilik darah' atau anggota keluarga dekat yang diizinkan untuk menuntut eksekusi atas pembunuhan seorang kerabat.
Ini berarti sebagian besar pembunuhan demi kehormatan tidak dihukum karena keluarga cenderung tidak menuntut hukuman mati untuk anggota keluarganya yang melakukan pembunuhan itu.
Pada April 2021, seorang pria berusia 50 tahun menembak mati putranya yang berusia sembilan tahun dan mertuanya di kota Ahvaz.
Pada Juni 2020, Reyhaneh Ameri, dari Kerman di Iran tengah selatan, dipukul sampai mati setelah diserang dengan batang besi oleh ayahnya.
Media lokal melaporkan bahwa wanita berusia 22 tahun itu selamat selama hampir 24 jam setelah serangan itu, tetapi mati kehabisan darah karena luka-lukanya.
Pada minggu yang sama, Fatemeh Barahi yang berusia 19 tahun dipenggal oleh suaminya setelah melarikan diri hanya dua hari setelah pernikahan paksa.

Pria berusia 23 tahun itu, yang juga sepupu istrinya, menyerahkan diri ke kantor polisi Valiasr di Abadan, Iran barat daya, sambil memegang pisau berdarah.
Pria berusia 23 tahun itu, yang juga sepupu istrinya, menyerahkan diri ke kantor polisi Valiasr di Abadan, Iran barat daya, sambil memegang pisau berdarah
Dia mengatakan kepada petugas bahwa dia telah memenggal istrinya karena 'perselingkuhan' dan telah meninggalkan tubuhnya yang dipenggal di daerah Bahar 56 di sebelah Sungai Bahmanshir.
Pada akhir Mei 2020, seorang gadis Iran berusia 13 tahun dipenggal kepalanya dalam pembunuhan demi kehormatan oleh ayahnya.
Jumlah pasti "pembunuhan demi kehormatan" di Iran tidak diketahui. Namun, seorang pejabat polisi Teheran sebelumnya mengatakan motif ini menjadi latar atas sekitar 20 persen pembunuhan di Iran. (Daily Mail)